Assalamua’alaikum
kawan-kawanku semua,,,
kali ini saya akan sedikit bercerita mengapa kita
HARUS BERWUDHU sebelum kita membaca Al-Qur’an. Saya dapat bercerita karena saya
telah membaca sebuah buku yang berjudul AL-QUR’ANKU KEREN yang bagian SUROH
AN-NAS. Pada bab 1 dalam buku ini berjudul “Al-Qur’an memang keren” saya
langsung bercerita saja ya kawan-kawan,,, yg minat membaca tolong pahami dengan
seksama J,,,
Dalam
cerita ini ada dua tokoh utama yaitu :
1. Hagia sebagai murid, dan
2. Pak Mursyid sebagai Guru ngaji
Bismillahirrohmaanirrohiim,,
1
AL-QUR’AN MEMANG KEREN
Hari
itu Hagia memilki semangat yang tiada tara. Ia melaju ke rumah pak
Mursyid dengan hati riang. Ia akan mendengarkan uraian surat An-Nas; pasangan
surat Al-Falaq. Minggu lalu ia sudah sdikit paham tentang Surat Al-Falaq,
tentang gelap yang meringkus dan menakut-nakuti, tentang tukang sihir yang
berusaha mengadu domba dan mengendorkan ikatan kasih sayang, dan tentang
orang-orang hasad. Kata pak Mursyid, semua itu menyebabkan manusia berada dalam
bahaya dan karenanya semua manusia diseru untuk berlindung kepada Allah.
Hmm,,,enak
banget bertuhankan Allah SWT. Sebagai mana diserukan dalam Al-Qur’an, manusia
disuruh untuk berlindung dan dikasih tahu bahaya apa saja yang bakal membuat
manusia jadi ketakutan dan kalah. Begitu lengkap Al-Qur’an memberi petunjuk,
sampai rasa takut pun diuraikan dan diberi solusinya. Diam-diam Hagia bersyukur
mempunyai kitab hidup bernama Al-Qur’an, semuanya ada dan disediakan untuk
dirinya, Hmm,,, Al-Quran memang keren, nggak ada lagi kitab yang harus
terus-menerus dibawa dan diingat kecuali kitab ini. Alhamdulillah,,,thanks God,
Allah!
An-Nas
berarti manusia, isinya hampir mirip dengan Al-Falaq. Menurut terjemahan yang
sempat dibaca Hagia, isi surat An-Nas dimulai dengan perintah Allah untuk
berlindung: katakanlah Aku berlindung kepada Rabb-Nya manusia, kepada
sesembahan manusia, dan kepada rajanya manusia.” Berlindung dari apa? Itu dia
yang akan dia dengarkan dari Pak Mursyid, soalnya Hagia sendiri bingung pada isi
surat An-Nas ini. Isinya bilang bahwa bahaya yang harus dihindari dari
surat An-Nas adalah Waswasil Khannas dari jin dan manusia.
Aaah,,, hagia jadi semakin bersemangat membayangkan cerita tentang
kesurupan, dan bagaimana menghadapi kesurupan.
Hagia
sampai di depan rumah pak Mursyid. Hari sudah senja, cahaya keemasan memenuhi
dunia. Ini hari cerah yang baik, walaupun sebentar lagi seusai cahaya keemasan
itu gelapakan menyelimuti malam. Namun hagia tetap tenang, ia sudah yakin bahwa
dalam gelap ada cahaya, ada A;-Falaq (pemecah kegelapan) dan pemilik Al-Falq
itu adalah Rabb, Allah. Hagia mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Pak Mursyid
membuka pintu, menjawab salam dan ‘ eehh,,, Hagia,,,masuk-masuk,,,Belum juga
maghrib kamu sudah datang”
Hagia
masuk, dan duduk ruang tamu. “Bapak ada pekerjaan didalam, jadi kamu
duduk-duduklah dulu di sini” ujar Pak Mursyid, “bacalah Al-Qur’an sambil
menunggu, karena itulah yang harus dilakukan umat Islam, menjadikan Al-Qur’an
teman ngobrol pada saat engga ada kegiatan apapun,,Kamu bawa Al-Qur’an?”
Hagia
mengangguk, dan mulai mengeluarkan Al-Qur’an keil dari tas ranselnya. “Berwudulah
dulu, anakku!” Ujar pak Mursyid, “ Al-Qur’an itu suci, berisi kata-kata Allah.
Al-Qur’an adalah akata-kata mutiara yang menunjukkan kasih sayang Allah pada
diri kita. Kamu bisa saja membacanya tanpa berwudhu dulu, namun yang kamu
lakukan hanya mengeja huruf-hurufnya. Al-Qur’an bukan sekedar bacaan, kamu
harus ingat, bukn sekedar bacaan biasa! Al-Qur’an bisa memberikan
berkah bagi pembacanya. Berkah berarti “bertambahnya manfaat”, jadi Al-Qur’an
bisa memberikan banyak manfaat dan kebaikan pada kamu. Berkah Al-Qur’an
dapat kamu dapatkan bila kamu berwudhu,,”
“Maaf
pak, sebelum saya berwudhu bolehkah saya bertanya,” ujar Hagia.
“Silahkan,,,!”
Pak Mursyid duduk sebentar. Ia tetap bersabar padahal ada pekerjaan menunggu
didalam sana. “kenapa dengan berwudhu kita bisa menerima berkah Al-Qur’an,
padahal cara membacanya pasti sama saja seperti ketika enggak punya wudhu?”tanya
Hagia.
Al-Qur’an
bilang : la yamassuhu illal muthahharuun, “Tidak ada yang bisa
berhubungan dengan Al-Qur’an kecuali orang yang suci.” Berwudhu yang baik, bisa
dilkukan dengan cara sambil merenugi kesalahan yang telah kamu perbuat akan
membuat kamu suci. Maksudnya, dengan menyadari kesalahanmu dan berjanji akan
terus memperbaikinya, saat itu kamu akan menjadi bersih dan bening seperti
cermin. Kalau cermin sudah bening, ia akan memamantulkan gambar yang jelas dan
indah. Ketika kamu membaca Al-Qur’an, kamu sedang berhadapan dengan dengan
surat cinta dari Allah buat kamu. Surat cinta itu akan terpantul jelas bila
cermin hatimu sudah bening. Denngan cara itu kamu jadi paham apa yang
diinginkan surat cinta itu. Berwudhu adalah cara kamu membeningkan dari agar
seluruh isi Al-Qur’an dapat diterima dengan jelas oleh hatimu,,,” Pak Mursyid
menerangkan.
“Kayak
Decoder dong!” celetuk Hagia.
‘Ya,
kira-kira seperti itulah, decoder,” kata pak Mursyid. “Decoder berarti pengubah
kode. Kalau kamu punya TV yang berparabola kamu pasti memiliki alat pengubah
kode itu, namanya decoder, disamping decoder ada antena parabola. Antena
parabola bertugas menangkap gelombang informasi yang berkeliaran di langit,
sementara decoder bertugas megubah gelombang informasi itu menjadi gambar dan suara
(audiovisual). Yang ditangkap antena hanya gelombang getar, getar itu diubah
oleh decoder jadi audiovisual. Dengan antena parabola plus decoder, TVmu yang
semula hanya bisa menangkap siaran lokal. Kini dapat menerima siaran
internasional, tanpa menggati pesawat TVmu. Namun dengan tambahan peralatan,
TVmu itu bisa menyajikan sesuatu yang baru dan lebih lengkap.
Manusia
pun seperti itu. Untuk bisa menangkap berkah Al-Qur’an, kita gak perlu
mengganti tubuh, cukup dengan tubuh ini. Uniknya lagi, kita gak usah beli
antena parabola dan decoder lalu memasangkannya pada tubuh ini. Antena parabola
dan decoernya sudah ada dalam diri kita ini. Tinggal mengaktifkannya. Hati kita
adalah antena parabola yang menangkap gelombang kasih sayang Allah dalam Al-Qur’an,
sedangkan pikiran suci atau fuad adalah decodernya. Hati yang bersih menjadi
cermin yang memantulkan surat cinta dari Allah, lalu surat cinta itu diubah
menjadi makna dan pemahaman tertentu oleh fuad.
Nah,,,hati
dan fuad itu sudah kita miliki, tinggal diaktifkan saja. Salah satu cara
mengaktifkannya adalah dengan cara membersihkannya, membuatnya jadi suci.
Berwudhu adalah cara membersihkan keduanya. “Sudahlah, segera berwudhu!” kata
pak Mursyid yang mulai menyadari bahwa ia telah terjebak adengan tanya jawab
itu. Hagia memanga pintar memancing orang untuk mengobrol, hingga pak Mursyid
lupa dengan pekerjaannya dan asyik ngobrol. Hagia nyengir dan langsung pergi
mengambil wudhu.
Hagia
membasuh kedua telapak tangannya, sambil berkata dalam hati, eh makasih
ya,,,kamu tadi sudah membantuku menulis, bersalaman, menyebrangkan orang di
jalan, dan memegang stang sepeda,,,tapi maafin aku juga, soalnya tadi aku maksa
kamu untuk mencabut mawar, padahal kalau bunga itu dibiarin pasti bunga itu masih
segar ditangkainya, ekarang bunga itu layu,,, lain kali aku nggak bakal
ngegunin kamu buat perbuatan kayak gitu lagi deh,,
Hagia
berkumur-kumur,, ia merasaan dinginnya air memenuhi rongga mulutnya, lidah,
gusi dan sela-sela giginya. Hmmmm dari rongga ini keluar kata-kata, pada rongga
ini juga dia mengunyah makanan sampai lembut. Makasih rongga mulutku,,maafin
ya, kamu sering aku gunakan untuk ngomongin yang nggak bener. Tadi udah aku
gunain untuk ngedumel, marah-marah nggak jelas, dan ikut ngegosipin tetangga,
dan kemari aku gunain ngomongin soal-soal yang engga bener,,, (begitu pula
ketika memnasuh anggota wudhu pada badan Hagia selalu berterimakasih dan minta
maaf atas perbuatannya),,,
The
End,,,
Jadi kawan-kawan kalau ingin mendapatkan berkah dari
Al-Qur’an kita harus senantiasa berwudhu terlebih dahulu sebelum membacanya
Al-Qur’an, untuk kita-kita yang belum mengerti bahasa arab kita baca
terjemahnya, jangan sampai kita jago baca arabnya tetapi tidak mengerti
artinya, kita harus senantiasa belajar membaca arabnya dan memahami Al-Qur’an
agar kita bisa menjaring berkah dan dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari,,
Banyak banget hikmah dalam berwudhu,,,pokoknya
kawan-kawan semuanya tidak bakal rugi deeehh,, kalau berbuat baik,,,ingat Allah
itu maha adil, sekecil apapun perbuatan akan mendapatkan balasan,,,kalau kita
sedikit demi sedikit melakukan hal baik tentunya akan menjadi gunung amal
kebaikan kita,,iyakan kawan-kawan,,,!!! Nanti kita di akhirat tinggal
memanennya,,!!!
Yukk kita senantiasa berusaha berbuat kebaikan,,,INGAT
DAN HARUS YAKIN ALLAH ITU MAHA ADIL,,KITA TIDAK BAKAL DIRUGIKAN SEDIKITPUN!!!
Sekian postingan saya kali ini kawan,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
J
Achmad Mansur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar